Lahar Dingin Tanah Datar
Natasya Rahmadini (23017065)
Di kaki gunung yang sunyi,
Tanah Datar bersaksi,
Di pangkuan alam yang kini,
Menggeliat amarah bumi.
Kala langit menangis deras,
Air bah mengalir deras,
Mengantar lahar dingin nan ganas,
Merenggut asa, merusak tumpas.
Gemeretak batu di setiap nadi,
Membawa kisah pilu tak terperi,
Sungai-sungai meluap tak terhenti,
Menghanyutkan harap di bumi pertiwi.
Rumah-rumah terhempas, tak kuasa berdiri,
Sawah ladang hilang, tak lagi subur
menyeri,
Di balik tangisan anak negeri,
Ada semangat bangkit, takkan terganti.
Bencana ini ujian berat,
Menguji iman, mengguncang niat,
Namun jiwa Minang tetap kuat,
Bersama kita lawan, erat bersahabat.
Tanah Datar yang terluka,
Kami datang membawa cinta,
Membangun kembali, merajut asa,
Dalam doa dan usaha, kita percaya.
Di balik awan kelabu ini,
Ada pelangi yang menanti,
Menghiasi langit ibu pertiwi,
Dengan harapan baru, abadi.
0 Comments
Posting Komentar