Upaya Penyesalan
Ismi Rajti Qaysa (21017059)
Ku tarik tuas kemudi, yang tertatih masih tentang hati. Ku kayuh pedal keliru, namun rindu masih bercumbu. Tiada kehilangan yang menyakitkan selain usai berkepanjangan. Buru-buru merapikan diri yang hancur malah sanubari. Tinggal lah aku; kau pun kenangan.
Malam lagi-lagi menggigil sedih, manik mata menghitam tangis melulung tajam; mencekam. Patah-patah lidah ku kelu, sesal-sial daku masih tertuju padamu. Kasih. Kisah kita karam lebih dulu, murai pulang bersenandung pilu. Kau aku hanya berupa masa lalu.
Berbulan-bulan dirajam pengakuan, bahwa ikhlas harus bersama tabah. Berminggu-minggu menunggu esok, tentang luka membawa lupa ta..tapi gugu menyulam sendu; aku merindu. Mau di kemanakan segala resah jika pulang lupa arah? Mau dialpakan segala nestapa pada tuan nan baik-baik saja?
Bilamana rumah yang kau huni tirih. Jangan kembali. Biarlah hancur membawaku berkelana, bahwa sesal tak melulu tentang melupa, bahwa melupa tidak melulu tentang cinta. Kenanganlah yang harusnya lebih dahulu disimpan dalam memoriam, bukan teduhnya harap pun angan-angan masih menggenggam.
Padang, 28 Mei 2024.
0 Comments
Posting Komentar